Setelah Film Laskar Pelangi, “The Bell” Sejarah Misteri Dibalik Tambang Timah

    Setelah Film Laskar Pelangi, “The Bell” Sejarah Misteri Dibalik Tambang Timah

    BELITUNG TIMUR - Sinemarta Buana Kresindo, Satu lagi Rumah Produksi Film mengangkat keariifan lokal di Pulau Belitong. Film bertajuk The Bell “Panggilan Untuk Mati” ini berlokasi syuting di Belitung Timur seperti di wilayah Bukit Samak Manggar, Gantung, dan lainnya. 

    Ditemui dilokasi syuting Senin (26/08/24), Produser film The Bell “Panggilan Untuk Mati” Aris Muda mengatakan hari pertama hingga ketujuh syuting dilaksanakan di salah satu rumah di Kawasan Bukit Samak Manggar sebagai lokasi utamanya. Bupati dan Wakil Bupati Belitung Timur (Beltim), Burhanudin dan Khairil Anwar bahkan sempat menyambangi lokasi syuting yang berada di dekat rumah dinasnya ini.

    Baca juga: The Robbery

    Aris membocorkan bahwa judul “The Bell” diangkat dari singkatan “Belitong”, film bertema horror ini menceritakan tentang “Urban Legend” lokal “Hantu Penebok” yang berlatar awal Tahun 1900.

    “Tidak hanya mengangkat tema horor, tapi juga mengangkat kelebihan yang ada di Pulau Belitong termasuk diantaranya tambang pasir, timah, cerita ini bermula dari sana yakni ketika tambang timah zaman kolonial dimana menjadi lokasi matinya hantu penebok, ” sambung Aris.

    Baca juga: HEAT

    Aris menuturkan semangat yang ingin diangkat dari film ini adalah ingin menghidupkan yang ada di Belitong, dari kearifan lokal, kisah misteri hingga potensi wisata. 

    “Pemilihan lokasi di Belitong dikarenakan lokasinya yang terbilang lengkap, banyak titik-titik tertentu di Belitong ini yang punya khas. Kalau rumah tua dilokasi lain banyak, bahwa dimana ada rumah yang beratap seng, kontur tanahnya, ada pantainya, Belitong yang punya kekhasan itu, ” ujarnya.

    Baca juga: The Debt

    Beberapa artis ibu kota mengambil peran dalam film ini, diantaranya Ratu Sofya, Shalom Razade, Givina, Bhisma Mulia, dan lain sebagainya, tak hanya itu tim Diskominfo SP juga sempat bertemu artis lawas Septian Dwicahyo dan Rendy Ahmad Pemeran Arai di film Sang Pemimpi saat berada di lokasi syuting. 

    “Komposisi pemain sih sudah lengkap, kami juga mengajak pemeran dari Belitong yakni Pak Sanem (Sahani Saleh), Produsernya orang Belitong, begitupula dengan Eksekutif produsernya, dari 67 orang kru yang terlibat 35% nya orang Belitong, ” pungkas Aris.

    Senada dengan Aris, Produser berdarah Belitung Timur Beny Gunawan memaparkan keterlibatan orang-orang Belitong di film yang proses pembuatan filmnya akan berlangsung selama 16 Hari ini.

    “Kebetulan Eksekutif Produser kita Pak Budi juga orang Belitung Timur yakni Orang Gantung, sebagai putra daerah beliau merasa dulu Belitong naik karena Film Laskar Pelangi, karena itu sudah cukup lama, kita perlu ada pembaruan yang bisa kita jual ke publik yakni Belitong itu sendiri, ” terang Beny.

    Beny berharap film ini bisa menjadi “ikon” baru bagi Belitong hingga Kembali menarik wisatawan terutama ke Belitung Timur.

    “Target kita akhir tahun ini Film “The Bell” sudah bisa bisa ditayangkan, semoga filmnya sukses, bagus dan daerah punya ikon baru lagi, ” harap Beny.(Wr)

    Helmi M. Fadhil

    Helmi M. Fadhil

    Artikel Sebelumnya

    Pasangan Calon Kamarudin Muten-Khairil Anwar...

    Artikel Berikutnya

    Lestarikan Kater Berlayar, Kemendikbudristek...

    Berita terkait

    The Robbery

    The Robbery

    The Debt

    The Debt

    HEAT

    HEAT

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hidayat Kampai: Nepo Baby, Privilege yang Jadi Tumpuan Kebijakan Publik?
    Dinas Pertanian dan Pangan Lakukan FGD Guna Jaring Masukan Aspirasi
    Logistik Pilkada Belitung Timur Dipastikan Siap Diseluruh TPS 
    Pemerintah Indonesia Berhasil Menaikkan Pajak dan Menurunkan Subsidi, Menteri Keuangan Terbaiknya di Mana?

    Ikuti Kami