BELITUNG TIMUR - Pelaksanaan Jelajah Pesona Jalur Rempah (JPJR) berskala Nasional berakhir yang ditutup oleh Bupati Belitung Timur Drs Burhanuddin yang telah dilaksanakan sejak 2 s/d September 2023 berakhir pada Rabu malam dilapangan bola Yagor Desa Kurnia Jaya Kecamatan Manggar (6/9/2023).
Mentri Pariwisata Sandiaga Uno membuka secara langsung konon bernuansa pariwisata, riset dan teknologi yang boleh dibilang meriah dan sukses namun tak terlihat pengunjung/turis asing masuk untuk ikut menyaksikan event tersebut dan juga sangat dominan peserta UMKM lokal.
Pergelaran dengan berbagai tari dan musik juga dikuti stand UMKM berbagai macam kuliner tradisional dan suvenir dengan perputaran transaksi keuangan konon hingga ratusan juta rupiah.
Event berkelas nasional kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan program Indonesiana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) tersebut diakuinya skala nasional, peserta UMKM dominan lokal daerah.
Direktur festival JPJR Belitung Timur 2023, Herman Sujono mengatakan persiapan cukup lama berbulan dengan melibatkan pelaku seni untuk mengonsep hingga terlaksana.
" Persiapan JPJR telah dilaksanakan sejak awal tahun 2023 dengan membentuk Tim Pokja yang hampir 70 persen berasal dari pelaku seni, pelaku budaya, komunitas, dan organisasi yang ada di Belitung Timur" ujar Herman.
Dikatakan kesuksesan JPJR 2023 atas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur yang telah memberikan kesempatan.
"Berharap agar dapat mengikut sertakan komunitas dalam perencanaan sehingga semakin baik, untuk JPJR jalur rempah Belitung Timur, dengan upaya kerja keras namun kekurangan tak dapat dihindari" kata Herman Sujono.
Bupati Belitung Timur, Drs Burhanudin dalam sambutannya mengatakan penyelenggaraan tahunan JPJR Beltim telah menjadi bagian dalam budaya daerah dengan tema 'Jejak Peradaban Urang Laut Belitung Timur' menjadi kebanggaan tersendiri baik Pemerintah Daerah, stakeholders dan seluruh masyarakat Kabupaten Belitung Timur untuk dapat menyelenggarakan kegiatan event pariwisata skala nasional yang dilatarbelakangi oleh catatan sejarah Kabupaten Belitung Timur sebagai simpul penting alur pelayaran rempah di dunia.
"Event ini di samping sebagai wadah untuk potensi wisata rempah, kebudayaan serta keindahan alam Belitung Timur kepada masyarakat luar, melalui event ini juga dapat menjadi wadah membangun sektor kepariwisataan Kabupaten Belitung Timur sebagai bagian integral dari pembangunan nasional yang dilakukan secara sistematis, terencana, terpadu, berkelanjutan, dan bertanggung jawab, " kata Burhanudin.
Dikatakan Burhanudin event ini dengan capaian transaksi keuangan hingga ratusan juta rupiah dari perputaran keuangan melalui stand UMKM selama berlansungnya JPJR.
"Estimasi transaksi perputaran uang selama JPJR ini berlangsung dari awal hingga akhir sebesar Rp. 731.087.000, - (tujuh ratus tiga puluh satu juta delapan puluh tujuh ribu rupiah) dan retribusi parkir sebesar Rp. 43.000.000, - (empat puluh tiga juta rupiah)" ujar Burhanudin.
Maman dari kementrian pendidikan kebudayaan riset dan teknologi mengatakan keberhasilan penyelenggaraan JPJR Belitung Timur ini menjadi salah satu yang terbaik berskala nasional.
" Jelajah Jalur rempah itu menggali peradaban sehingga bisa mempengaruhi dunia melalui rempah yang menjadi warisan dunia ini dinilai penting secara universal, jelajah jalur rempah menggali peradaban indonesiana bisa pengaruhi dunia" ujar Wawan.
Lebih jauh Wawan menegaskan event indonesiana di Belitung Timur selama 4 tahun sudah banyak progres yang dicapai dengan kontribusi Ekosistem ekonomi Beltim berhasil.
"Ekosistem kebudayaan Belitung Timur ini cukup baik banyak kemajuan kami bangga sama Belitung Timur yang bisa menjadi salah satu yang terbaik event nasional" ujar Wawan menutup. (Helmi M Fadhil).