BELITUNG TIMUR - Kondisi ketersediaan pasokan gas elpiji 3 kilogram (kg) di wilayah Kecamatan Manggar yang disebutkan relatif aman diharapkan tidak memicu masyarakat untuk melakukan 'panic buying'.
Pemerintah Kabupaten Belitung Timur (Beltim) melalui Bagian Perekonomian Pembangunan dan Sumber Daya Alam (Ekbang dan SDA) Setda Kabupaten Beltim merespon cepat terkait sulitnya warga mendapatkan gas elpiji 3 kg.
Baca juga:
Netty Aher: Kenaikan BBM Memberatkan Rakyat
|
“Pasokan gas elpiji 3 kg untuk masyarakat Beltim terpenuhi dengan baik, tidak ada pengurangan supply ke agen dan penyalur se-Beltim. Terjadinya kondisi ini, maka kami akan evaluasi terkait supply dengan pertamina, ” tegas Tri Astuti Ramadhani Haliza selaku kepala Bagian Ekbang dan SDA, Senin (13/1/3024).
Menurutnya penyaluran gas elpiji 3 kg sudah sesuai dari pihak Pertamina yakni 2.962 tabung perhari ke Kabupaten Beltim.
“Sebanyak 7 LO perhari penyaluran gas elpiji 3 kg ke Beltim atau sama dengan 2.962 tabung perhari, jadi stok aman di Beltim sehingga masyarakat tidak perlu panic buying.” ungkap Tri.
Tri mengajak masyarakat untuk bijak dalam menggunakan gas elpiji 3 kg. Kepedulian masyarakat akan penggunaan gas melon itu sesuai peruntukannya.
“Ada kriteria konsumen pengguna LPG tabung 3 kg yakni kriteria untuk rumah tangga, usaha mikro, petani sasaran dan nelayan sasaran, ” jelasnya.
Kriterianya untuk rumah tangga antara lain kepala keluarga atau anggota keluarga bukan merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN), anggota TNI/Polri, pegawai BUMN. Tidak memiliki kendaraan pribadi roda 4.
Usaha mikro, kriterianya memiliki izin usaha mikro dari pihak berwenang, menggunakan LPG tabung 3 kg untuk kegiatan usaha mikro.
“Kami juga menghimbau pangkalan gas LPJ 3 kg untuk mengecek KTP para pembeli agar diluar kriteria untuk tidak dilayani, ” tegas Tri.
Dari pantauan DiskominfoSP, Senin (13/1) antrian pembelian gas elpiji 3 kg di pangkalan gas Tjhin Kim Siu Desa Mekar Jaya, Manggar, cukup panjang.
Salah satu warga yang mengantri, Hapisah (45) warga Desa Mekar Jaya, Manggar, yang ditemui di pangkalan gas itu mengelukan sulitnya mendapatkan gas melon.
“Sejak Tahun Baru sulit dapat gas 3 kg. ini beli gas untuk usaha kecil di rumah. Tadi syaratnya 1 KTP untuk 1 tabung gas dan mengantrinya berjam-jam, ” ujar Hapisah.
Hapisah juga menyebutkan harga yang didapat pada pangkalan tersebut Rp18.500 per tabung.
“Saya berharap agar pihak terkait segera mengambil langkah untuk memastikan distribusi gas LPG 3 kg tepat sasaran agar bisa kembali normal, ” katanya.
Disisi lain, Asiu pemilik pangkalan gas LPG 3 kg Tjhin Kim Siu mengungkapkan pasokan gas elpiji 3 kg ke pangkalannya masih normal.
"Tiap tiga hari sekali, gas 3 kg rutin datang ke pangkalannya sesuai kuota. Sistem penyalurannya menggunakan kupon antrian yang dibagikan kepada masyarakat yang datang supaya tidak berebutan, ” ujarnya. (ver/komdg)